Headlines

Tips dan Trik

Feature

Travelista

» » » Bahayanya Oknum Provokator PKK MABA

PKK MABA di Sakri (c) UBUNO

"Saya harap tujuan PKK MABA dapat tercapai, yaitu mengenalkan mahasiswa baru pada kehidupan kampus agar mahasiswa lebih mudah beradaptasi dengan berbagai kegiatan di perguruan tinggi baik dalam bidang akademik maupun kemahasiswaan," 
Ir. H.R.B. Ainurrasyid, MS - Pembantu Rektor III UB
via Prasetya UB

Sebelum menempuh kuliah, mahasiswa baru UB akan menjalani  PKK MABA Universitas (PKKMU) dan Fakultas (PKKMF). Semua elemen yang bekerja teknis dalam PKK MABA ini sesuai dengan SK Rektor adalah mulai dari Panitia Rektorat sampai lembaga mahasiswa tingkat fakultas. Buku Panduan Umum PKK MABA pun diterbitkan oleh Dirjen Dikti. Jika melihat itu semua, maka PKK MABA ini sangatlah penting secara formal dan kultural bagi mahasiswa dalam menempuh perkuliahan di Universitas Brawijaya.

Berjalannya PKK MABA akan dijelaskan bahwa Sertifikat Kelulusan PKK MABA adalah salah satu yang menjadi syarat bagi mahasiswa dalam menggapai sarjana. Sehingga tanpa sertifikat itu mahasiswa akan terganjal kelulusannya. Untuk itu, UBUNO merekomendasikan kepada seluruh mahasiswa baru untuk patuh dan taat terhadap apa yang termuat dalam PKK MABA.

Panitia PKK MABA (c) UBUNO
Panitia PKK MABA pastinya akan menerapkan sanksi jika mahasiswa baru melanggar peraturan. Namun seperti penelusuran dari UBUNO dalam beberapa tahun terakhir, masih banyak ditemukan oknum-oknum mahasiswa baru yang mencoba untuk tidak patuh terhadap panitia PKK MABA. Oknum-oknum ini biasanya mengajak mahasiswa baru yang lain untuk bertindak melanggar peraturan PKK MABA, seperti mengajak untuk tidak ikut PKK MABA (boikot), menyerang panitia PKK MABA secara verbal, dan yang paling ekstrim adalah berkonfrontasi terhadap panitia PKK MABA. Perilaku seperti itu akan membawa dampak yang cukup besar jika panitia menerapkan sanksi kepada para oknum provokator tersebut, yakni yang terberat merekomendasikan kepada Dekanat untuk tidak meluluskan PKK MABA bagi oknum mahasiswa provokator yang bersangkutan. Apabila tidak lulus maka tidak akan mendapat Sertifikat Kelulusan PKK MABA.

UBUNO sangat menyarankan bagi mahasiswa baru untuk tidak terpancing terhadap oknum provokator seperti ini. Biasakan untuk kita jeli terhadap setiap informasi. Selalu mengedepankan informasi dari fakta yang akurat, bukan informasi yang masih berlabel isu atau 'kabar burung'. Pastikan juga mengerti bahawa setiap tindakan akan membawa dampak dari diri sendiri maupun orang lain, jadi kesan memilih dan memilah dalam setiap tindakan harus ada.

Memang dalam alam demokrasi seperti sekarang sangat diamini sekali jika adanya perbedaan pendapat, tapi penyampaiannya yang harus diperhatikan. Mahasiswa baru boleh untuk menyampaikan aspirasinya namun harus dalam batasan-batasan peraturan yang disediakan oleh panitia PKK MABA. Ini bukan bentuk pengkerdilan dari kemampuan mahasiswa baru, tapi saatnya untuk kita menjadi agen perubahan masyarakat untuk patuh terhadap hukum ditengah atmosfer kepastian hukum di Indonesia yang masih kurang seperti pada saat ini. 

ubuno/admin

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply