Headlines

Tips dan Trik

Feature

Travelista

» » Mengenal lebih jauh Rujak di Nusantara


Kuliner yang satu ini terbilang unik karena hampir di setiap daerah di Indonesia panganan ini muncul dengan beragam bentuk dan rasa. Adalah rujak yang merupakan makanan tradisional yang biasanya terbuat dari campuran berbagai macam sayuran atau buah dan dibubuhi bumbu atau kuah. Rujak mudah ditemukan dan dijajakan di mana saja di daerah Indonesia. Bahkan rujak melanglang buana sampai di Malaysia, dan Singapura. Di dua negara itu rujak disebut "rojak". Di bawah ini Goindonesia merangkum beberapa jenis rujak yang ada di Indonesia.

Rujak Soto

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Rujak soto termasuk masakan khas dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Masakan ini lebih merupakan paduan unik antara Rujak Cingur dengan Soto Babat.Biasanya rujak disajikan terlebih dahulu, kemudian disiram dengan kuah soto berikut babatnya. Rasanya juga khas, ada unsur soto sekaligus rasa rujak dengan aroma terasinya.

Rujak Petis

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Rujak Petis merupakan salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah timur pulau Jawa. Rujak petis biasanya terdiri dari irisan timun, bengkuang, mangga muda, kedondong, tahu, kecambah/ tauge, dan kangkung. Semua bahan tadi disajikan dengan siraman resep saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, gula merah, pisang muda, dan air.Di daerah Jawa Timur, selain petis yang biasa digunakan untuk bumbu Rujak petis, ada juga yang menggunakan petis Madura yang berwarna kemerahan. Rujak petis biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.

Rujak Gobet

Rujak Gobet adalah salah satu makanan tradisional Jawa (Malang). Rujak ini biasanya di sajikan pada acara Telonan atau Tingkepan wanita yang sedang hamil. Rujak ini terdiri dari beraneka ragam buah-buahan, seperti bengkowang, nanas, pencit, blimbing, jambu, babal (nangka muda), asem dan masih banyak lagi lainya. Jadi, rasa rujak gobet ini nano-nano, karena di aduk dan dicampur menjadi satu. Suguhan Rujak Gobet menjadi menarik, enak, karena menyatukan beragam buah yang berbeda rasa, warna, serta asalnya.

Rujak Kuah Pindang

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Rujak Kuah Pindang merupakan kuliner khas Bali tersebut memiliki cita rasa yang unik. Pedas, kecut, gurih dan sedikit amis. Rujak berkuah ini disajikan dengan isian buah-buahan, seperti mangga muda, pepaya muda, jeruk Bali, dan kedondong. Dalam penyajiannya, buah harus dipotong tipis-tipis agar kuah dapat meresap.Kuah rujak ini terbuat dari rebusan kepala ikan. Jadi, tak usah heran jika baunya agak amis. Meski terkesan amis dan bau, rujak kuah pindang memiliki rasa yang beda.

Rujak Ice Cream

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Rujak Ice Cream merupakan rujak dengan perpaduan dari buah-buahan segar, es krim dan disiram dengan bumbu rujak petis yang tingkat kepedasannya bisa di sesuaikan dengan selera kita. Pokoknya rasa manis, asam, pedas semuanya berpadu rasa dalam Rujak Ice Cream ini. Disajikan dalam gelas bening yang menarik, di dalamnya terdapat buah-buahan seperti mangga muda, jambu, nanas, kedondong, dan bangkuang di potong kotak-kotak, di atasnya diberi beberapa scope es putar kemudian dilumasi sambal rujak gula jawa (gula merah) dan ditaburi kacang goreng.

Rujak Bulung

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Sama seperti rujak kuah pindang, rujak bulung juga berasal dari Bali. Rujak ini berbahan dasar rumput laut yang dicampur dengan garam, cabe rawit, terasi, kencur, kelapa parut dan kuah pindang. Rujak bulung dapat dijumpai di salah satu kedai di sekitar Jalan Blambangan.

Rujak Mata Sapi

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Rujak jenis ini mungkin hanya bisa Anda jumpai di daerah Bangkalan Madura saja. Pasalnya, Rujak mata sapi terkenal di sana berkat warung kecil di jalan KH Mohammad Kholil, Desa Demangan, .Adalah Warung Marinten, sebuah warung sederhana yang telah buka sejak awal 80- puluhan lalu yang sampai sekarang masih tetap ramai dikunjungi para pembeli. Pelanggan Warung Marinten pun berasal dari semua golongan, dari abang becak hingga pejabat di birokrasi Bangkalan-Madura Warung Marinten merupakan satu-satunya penjual rujak mata sapi dan kuliner uniknya tersebut terkenal hingga keluar Bangkalan.

Rujak Bubur

makanan, tradisional, rujak cingur, rujak bubur, rujak mata sapi, rujak kuah pindang, rujak gobet
Masih di tanah madura, ada satu lagi variasi dari rujak yaitu Rujak Bubur. Warga Madura biasa menyebut Rujak Bubur ini sebagai jek tajun. Penganan ini merupakan menu makan malam, usai berbuka puasa dan selepas sholat tarawih. Salah satu warung yang menjual rujak jenis adalah warung Liana yang berada di pojok lintasan Jl Jingga dan Jl Purba, yang jaraknya cukup dekat dengan Taman Arek Lancor, jantung kota Pamekasan. Warung rujak milik Liana ini cukup dikenal warga kota Pamekasan, Madura.
Rujak bubur ini dibuat pertama kalio dengan mengulek racikan bumbu rujak berupa campuran lombok, petis, kacang goreng, dan irisan pisang mentah diatas cobek besar. Setelah halus, ditambahkan irisan cingur rebus, kecambah, irisan kacang panjang, dan irisan rumput laut. Tak lupa juga ditambahkan cacahan mentimun dan kripik singkong. Usai mengulek rujak, terlebih dahulu menuang bubur bawang keatas wadah. Bisa berupa piring, bisa pula berupa talam daun pisang. Diatas bubur bawang inilah, lalu diburkan rujak.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply